KEPEMIMPINAN 2

>> 31 Mei 2008

HUBUNGAN: Jika Anda Akur, Merekapun Akur

“ Unsur terpenting dalam rumusan meraih sukses adalah mengetahui bagaimana menjalin hubungan baik dengan orang lain” Theodore Roosevelt, Presiden Amerika.

“Kemuliaan terbesar daripada kepemimpinannya adalah bahwa ia adalah teman sesamanya manusia. Ia mengasihi orang yang berhubungan dengan dia dan ia mengasihi umat manusia.” Penghargaan kepada Dr. A.B. Simpson ini menggambarkan kenyataan bahwa pemimpin rohani mencintai orang dan mempunyai kemampuan yang besar untuk bersahabat. Dengan tidak ada taranya Daud memiliki kemampuan untuk menguasai orang, karena ia dapat mengumpulkan orang-orang ternama yang rela mati untuk dia. Mereka rela mati untuk dia karena mereka mengetahui ia rela mati untuk mereka.

Paulus juga mempunyai karunia untuk bersahat seperti ini. “Paulus memiliki keistimewaan untuk bersahabat. Tidak seorangpun di dalam Perjanjian baru mempunyai musuh yang lebih menakutkan, tetapi hanya sedikit orang di dunia ini yang mempunyai teman-teman yang lebih baik. Mereka sangat akrab dengan dia dan pengabdian mereka kepadanya begitu besar, sehingga kita mungkin kurang menyadari bahwa mereka-mereka adalah pribadi-pribadi tersendiri.”

Salah satu unsur dalam kepemimpinan adalah kemampuan untuk dapat menimbulkan yang terbaik dari dalam diri orang lain. Untuk mencapai hal ini, maka keramahtamahan pribadi jauh lebih berhasil dari pada argumentasi panjang lebar yang sukses. Nasihat John R. Mott ialah agar kita “menguasai melalui hati. Kalau logika dan argumentasi dan macam-macam cara membujuk telah gagal kembalilah pada persahabatn sejati melalui hati.”

Kemampuan bekerja sama dengan orang lain serta membangun hubungan jelas-jelas tak tergantikan bagi kepemimpinan yang efektif. Hal-hal yang dapat diperbuat seseorang untuk mengelola serta mengembangkan hubungan baik sebagai pemimpin adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki kemampuan untuk memahami orang lain. Salah satu hal yang harus dimiliki pemimpin adalah kepekaan untuk mengerti orang lain. Ada banyak pemimpin tidak mau mngerti orang-orang yang berkerja dengan dia dan cenderung memiliki sikap tidak mau tahu atau bersikap diktator.
  2. Memiliki kemampuan untuk mengasihi orang lain. Dalam riwayat hidup Robert A. Jaffray, yang memegang peranan penting dalam membuka Vietnam untuk kabar Injil, A.W Tozer menunjukkan bahwa dalam satu hal semua pemimpin rohani itu serupa. Mereka semua mempunyai hati yang besar. Tak ada hal-hal lain yang menggantikan kasih. mereka yang memiliki kasih itu dalam ukuran yang besar, memiliki suatu kuasa yang ajaib terhadap orang lain. Kepandaian atau pengetahuan tentang Kitab Suci tidak cukup. Ia mengasihi orang lain demi kepentinganmereka sendiri. Ia merasa berbahagia bergaul dengan roang lain, tanpa peduli akan suku atau warna kulit mereka.
  3. Memiliki kemampuan untuk membantu orang lain. Orang hormat kepada pemimpin yang mengutamakan kepentingan mereka. Jika fokus Anda adalah apa yang dapat anda berikan kepada orang lain ketimbang apa yang dapat anda peroleh dari mereka, mereka akan mengasihi dan hormat kepada Anda – dan semuanya ini akan menciptakan landasan yang baik untuk membangun hubungan.

Cara menerapkannya:

  1. Perbaikilah pikiran Anda
  2. Kuatkanlah hati Anda
  3. Perbaikilah hubungan yang retak.

S I L A K A N M E N C O B A !!!

BY: TRISNA ZEBUA

0 komentar:

About This Blog

About This Blog

  © Blogger template Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP